Senin, 06 Desember 2010

Komputer Ramah Lingkungan

Komputer sudah menjadi barang umum. Ruang kantor modern paling tidak dilengkapi satu mesin komputer berikut monitor 17 inci dan laser printer. Ketika sedang bekerja, alat lengkap itu menghabiskan listrik kurang lebih 1.000 watt.Ada satu kantor yang mempunyai puluhan, bahkan ratusan perangkat komputer. Bayangkan kalau semuanya dibiarkan menyala selama delapan jam (kerja atau menganggur), berapa banyak energi yang dipakai, dan berapa rupiah biayanya sehari?
Komputer yang boros listrik akan mencemari lingkungan. Sebab listrik yang berhamburan menimbulkan medan magnetik yang mempengaruhi kinerja otak kita. Bagaimana mengurangi pencemaran lingkungan ini


Kini Ada Beberapa Komputer Ramah Lingkungan, Yaitu :

Komputer Ramah Lingkungan dengan Kristal Organik


  Kristal ini berwarna merah-oranye dan memungkinkan diciptakannya perangkat elektronik yang lebih ramah lingkungan.

Beberapa jenis komputer bisa menyimpan informasi dengan memakai logam yang bersifat ferroelektrik, atau maksudnya logam itu bisa menciptakan kutub positif dan negatif ketika di tempatkan pada medan listrik. Tapi, biasanya logam yang dipakai adalah jenis yang langka atau beracun.

Kini, Sachio Horiouchi dari Institut Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Industri Tingkat Lanjut di Ibaraki, Jepang, bersama kolega-koleganya telah menemukan sifat ferroelektrik pada bahan kristal asam croconic, yang hanya mengandung karbon, oksigen, dan hidrogen.

Asam croconic ditemukan 170 tahun lalu, tapi baru dalam dekade terakhir ini bisa dikristalisasi. Ketika tim Horiuchi memberikan medan listrik pada kristal tersebut pada suhu ruangan, mereka bisa membalik kutub listriknya.

Akan tetapi para peneliti juga melihat bahwa masih ada keterlambatan antara waktu medan dihilangkan hingga polaritas kristal tersebut berbalik. Horiuchi mengatakan, ini biasa untuk ferroelektrik. Juga, ini adalah pertanda jelas akan adanya kemampuan untuk menyimpan dan mengubah polarisasi listrik. Temuan ini menyatakan bahwa asam croconic bisa berujung pada terciptanya alat-alat elektronik organik.

Marty Gregg dari Universitas Queen's, Belfast, UK, menyatakan, sebenarnya sudah ditemukan polimer organik lainnya yang juga memiliki sifat ferroelektrik, contohnya polyvinylidene fluoride (PVDF). "Tapi adanya sistem ferroelektrik organik selain PVDF cukup keren, karena membuka kemungkinan-kemungkinan lebih untuk segala macam peralatan organik."

Akan tetapi, ia juga mengingatkan bahwa hasil dari tim Horiuchi juga menunjukkan bahwa asam croconic mungkin terlalu lelet perubahan polaritasnya untuk digunakan sebagai RAM (Random Access Memory untuk komputer) yang bersifat ferroelektrik. "Tapi aku kira hasil temuan ini tetap akan disambut hangat."

Komputer Mungil Daur Ulang

Penggunaan komputer saat ini sudah jauh berbeda dengan satu dekade lalu. Sejak tahun lalu, teknologi komputer mengharuskan memiliki kelebihan hemat energi, ramah lingkungan, kecil, dan kompak. Konsumsi energi dan ukuran memang menjadi daya tarik sendiri, khususnya kategori desktop.

Dell Studio Hybrid

Sejumlah perusahaan pun terus bersaing untuk menghadirkan komputer yang ramah lingkungan, faktor bentuk yang mungil bisa di pindah-pindah, dan rancang desain yang futuristik mampu mencerminkan kemajuan teknologi penggunanya serta sesuai dengan desain interior idaman penggunanya. Dell, yang memasok berbagai jenis dan ragam teknologi komunikasi informasi, mulai memperkenalkan komputer desktop yang berbeda dengan 10 tahun lalu, yang kaku, warnanya abu-abu, berbentuk kotak empat persegi panjang, dan tidak menarik. Dell menghadirkan komputer meja yang disebut sebagai seri Studio Hybrid 140G, dirancang dalam kemasan warna-warni yang futuristik.
Menggunakan prosesor Intel Core2Duo T8100 dengan kecepatan 2,1 GHz, memori 2 GB, serta kapasitas penyimpanan sebesar 230 GB, menjadikan Hybrid 140G dengan sistem optik menyatu menggunakan mekanisme sliding sebagai komputer desktop utuh. Ketika digunakan dua layar monitor ukuran 24 inci (diagonal 60,96 cm), pengalaman digital dalam format multimedia dan jejaring sosial digital menjadi lengkap.

Dell Studio Hybrid - Slot


Daur ulang
Dell Studio Hybrid 140G dirancang mengikuti pendahulunya komputer desktop dengan berbagai kelengkapan, termasuk rongga multimedia untuk SD Card atau CF Card. Bahkan, Studio Hybrid ini juga dilengkapi dengan sistem tata suara stereo dengan keluaran digital sistem S/PDIF kanal 5.1. Dikemas layar lebar, Dell Studio Hybrid ini mengasyikkan untuk berbagai aktivitas secara bersamaan juga memungkinkan untuk berbagi monitor karena disediakan kabel yang memungkinkan untuk memasang dua monitor, satu untuk keperluan mengakses jejaring sosial Facebook dan lainnya untuk mendengarkan lagu-lagu video musik di YouTube.
 Dell Studio Hybrid - Colors
Dell Studio Hybrid menggunakan bahan-bahan daur ulang dan komponennya juga hemat energi. Persoalan pada perangkat dengan harga yang terjangkau ini adalah saat melakukan aktivitas multimedia berat secara bersamaan, terasa kalau chipset grafik yang digunakan tidak memadai untuk merespons kegiatan penggunanya.

Notebook Asus Dengan Casing Bambu
Asus U43JC

Ramah lingkungan telah menjadi bagian gaya hidup banyak orang. Berbagai cara pun digunakan menghadirkan gaya hidup ramah lingkungan dari soal pilihan makanan, kendaraan, hingga perangkat elektronika.
Tak ketinggalan dalam rancangan notebook. Asus, produsen komputer asal Taiwan, telah memperkenalkan model notebook hijau dengan merilis Bamboo Series sejak tahun 2008.
“Ini merupakan simbol penghijauan, lifestyle yang lebih hijau dari segi penggunaan material,” ujar Juliana Chen, Product Marketing Manager Asus Indonesia, saat memperkenalkan notebook U43JC Bamboo Series di Jakarta, Kamis (11/11/2010). Produk tersebut merupakan notebook generasi kedua yang menggunakan material bambu.
Juliana menjelaskan proses penggunaan bambu dalam produksi notebook. Pertama, batang bambu dipotong-potong kemudian dikeringkan. Potongan tersebut kemudian dipres dan dilem sebelum dipasang, diinjeksi lapisan plastik, dan dicat. “Dengan kita meng-integrate penggunaan bambu, kita bisa mengurangi 25 persen penggunaan plastik,” ujar Juliana.
Penggunaan bambu bukan tanpa alasan. Juliana mengatakan dalam filosofi China, yang merupakan asal tanaman tersebut, bambu merupakan simbol elegan. Bambu secara fisik juga merupakan material yang lebih kuat dibanding material organik lainnya dari alam.
Tidak hanya raah lingkungan, Asus juga memperhatikan desain notebook berbahan bambu. Kalau pada seri pertama, tampilannya seperti serat bambu asli yang cerah, kali ini warnanya lebih tua seperti permukaan bambu wulung. Notebook tersebut pun tipis hanya dengan ketebalan 19 milimeter. Daya tahan baterainya diklaim mencapai 10,5 jam didukung teknologi Super Hybrid Engine. Satu unitnya dibanderol seharga 1.209 dollar As atau sekitar Rp 11 juta.
Spesifikasi U43JC Bamboo Series
Prosesor Intel Core i5-460M (3 MB cache, 2,53 GHz Turbo up to 2,8 GHz)
Sistem operasi Windows 7 Home Premium
Grafis VGA Card NVIDIA GeForce 6310M with 1 GB VRAM
Layar 14 inci HD (1366×768) LED display
Memori RAM 2 GB DDR3 1066 MHz
Hardisk 500 GD SATA
Disc Drive DVD Writer Super Multi Dual Layer
Koneksi WiFi 802.11 b/g/n dan Bluetooth 3.0
Baterai 8 sel Li-ion 5600 mAh
Berat 2,1 kg
Webcam 2 MP
Harga 1.209 dollar AS

Ada Beberapa Merk Asus Lainnya yang menggunakan Casing Bambu.....


Komputer Ramah Lingkungan Di China
Jiangxi Bamboo Technology Development Co,Ltd. di Cina telah membuat seperangkat PC yang menggunakan casing dari bambu. Ide ini mungkin di dasari atas kepedulian perusahaan tersebut terhadap pencemaran lingkungan yang semakin besar dan memprihatinkan di dunia ini, diharapkan dengan ide tersebut dapat diikuti oleh produsen lain agar memanfaatkan bahan industrinya menggunakan bahan alamiah yang ramah lingkungan sehingga mudah di daur ulang atau jika dihancurkan tak menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang besar.
Tampilannya PC tersebut cukup menarik bisa dilihat di bawah ini:

Dan Beberapa Perangkat Komputer Yang Ramah Lingkungan :

Mouse Kayu dari Alestrukov: sebuah karya seni pada sebuah mouse komputer



Mouse dengan menggunakan bahan dari bambu/ kayu bukanlah hal baru, kami pernah membahas salah satunya yaitu Bamboo Keyboard dan Mouse beberapa waktu lalu.

Mouse dari bahan kayu yang didisain oleh disainer Rusia, AlestRukov tidak hanya terlihat ramah lingkungan (walaupun sebenarnya tidak ramah lingkungan) tetapi juga sebuah karya seni.

Bagaimana tidak, mouse ini dibuat satu per satu dengan telitinya dan yang paling membuatnya berbeda adalah pada bagian koneksi USB juga terbuat dari kayu dimana biasanya kebanyakan tetap menggunakan bahan plastik.

Untuk jenis kayunya sendiri, kita bisa memilih mulai dari kayu ebony, Bubinga, Makor sampai Sapele. Sedangkan untuk fungsi mousenya sendiri, mouse dari kayu ini mempunyai kualitas yang baik dengan resolusi 1600 dpi.

Canggih dan berseni tentu saja identik dengan harga yang mahal karena AlestRukov menjual mousenya dengan harga mulai US$ 996 – US$ 1.281 (sekitar Rp. 10 jutaan ke atas)

Natural Wood Flash Drive

Tidak ada komentar:

Posting Komentar